Kenapa pengen search n interested to know amish community?? saya baca bloggnya ci shinta poulsen, 5 before 40^^... begitu baca, saya langsung search tentang komunitas amish ini, dan sejujurnya saya sangat tertarik dan kagum bahwa sampai tahun 2012 masih ada suku-suku yang demikian, namun saya juga langsung berpikir Puji Tuhan kalau suku-suku yang 'menyendiri' dan 'tidak mau terpapar dunia luar' ini sudah mengenal Yesus Kristus dan percaya. iya salah satunya suku amish ini. tetapi kalau belum seperti di indonesia ini ada ratusan bahkan ribuan suku - suku mungkin yang tidak terpapar dunia luar, teknologi dan agama... mungkin setelah 2000 tahun sejak Yesus disalibkan sampai detik ini mereka belum pernah mendengar nama Yesus dan menerima keselamatan. yes,, ada banyaaak suku di indonesia yang belum terjangkau dengan INJIL...
kembali ke suku amish ini beberapa hasil browsingnya :
Suku Amish merupakan masyarakat yang memiliki kepercayaan denomiasi
Kristen Protestan Anabaptis. Kepercayaan ini dibawa oleh Jakob Ammann
(1656-1730) yang berasal dari Swiss. Suku Amish adalah orang pertama
yang hidup di Swiss dan Jerman. Sayangnya, pada abad 18 terjadi konflik
di Benua Eropa, seperti perpecahan suku dan agama. Hal itu membuat suku
Amish terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka menuju tanah baru
yang lebih aman dan damai. Tanah baru itu adalah Benua Amerika.
Sekitar tahun 1730, suku Amish datang ke Amerika Serikat. Mereka
membangun perkampungan di Lancaster County, negara bagian Pennsylvania.
Meskipun kebanyakan suku Amish tinggal di Pennsylvania, ada juga yang
tinggal di daerah lainnya. Hingga kini mereka tersebar di beberapa
negara bagian AS. Sebagian lagi berada di negara Kanada. Menurut data
tahun 2010, jumlah suku Amish adalah 249.000 jiwa.
Suku Amish mudah dikenali dari kehidupan mereka yang tidak menggunakan
peralatan modern. Pakaian mereka juga begitu sederhana dan tanpa warna
yang mencolok layaknya pakaian orang-orang yang hidup pada Abad 19. Kaum
wanita memakai pakaian panjang hingga dengkul atau mata kaki. Sementara
laki-laki memakai celana panjang, kemeja lengan panjang, suspender, dan
topi. Kaum laki-laki tidak boleh menumbuhkan kumis. Janggut pun hanya
boleh dipanjangkan bagi laki-laki Amish yang sudah menikah.
Suku Amish hidup secara tradisional sperti pendahulu mereka. Karenanya, bahasa Jerman dengan dialek lokal (disebut Jerman-Pennsylvania) dipakai sebagai komunikasi sehari-hari. Bahasa Inggris dipelajari mereka saat di sekolah. Mereka hidup dengan rasa kekeluargaan yang erat. Makan di satu meja dalam satu keluarga adalah wajib bagi suku Amish.
Suku Amish hidup secara tradisional sperti pendahulu mereka. Karenanya, bahasa Jerman dengan dialek lokal (disebut Jerman-Pennsylvania) dipakai sebagai komunikasi sehari-hari. Bahasa Inggris dipelajari mereka saat di sekolah. Mereka hidup dengan rasa kekeluargaan yang erat. Makan di satu meja dalam satu keluarga adalah wajib bagi suku Amish.
Walaupun suku Amish hidup tanpa adanya teknologi, bukan berarti mereka
sama sekali tidak mengenal peralatan modern. Biasanya, anak-anak suku
Amish masih diperbolehkan merasakan kehidupan modern sebelum mereka
dibaptis. Anak-anak suku Amish diberikan waktu yang cukup sebelum
menentukan jalan hidup mereka. Mereka harus memilih apakah tetap menjadi
Amish atau keluar dari suku dan hidup seperti masyarakat modern
lainnya.
Jika sudah dibaptis, mereka harus menjalani kehidupan seperti suku Amish lainnya. Yaitu, hidup sederhana tanpa teknologi. Karena itulah, pembatisan suku Amish tidak dilakukan saat bayi, melainkan saat mereka beranjak dewasa (Anabaptis). Apabila anak itu tidak ingin menjalani kehidupan Amish, dia disebut meidung. Meidung artinya keluar dari suku Amish. Kalau mereka memilih jalan ini, otomatis komunikasi dengan suku Amish pun terputus. Suku Amish juga hanya diperbolehkan menikah dengan sesama suku Amish. Jika mereka menikah dengan seseorang yang bukan Amish, mereka juga disebut meidung. Karenanya, suku Amish harus teguh terhadap komitmen mereka.
Jika sudah dibaptis, mereka harus menjalani kehidupan seperti suku Amish lainnya. Yaitu, hidup sederhana tanpa teknologi. Karena itulah, pembatisan suku Amish tidak dilakukan saat bayi, melainkan saat mereka beranjak dewasa (Anabaptis). Apabila anak itu tidak ingin menjalani kehidupan Amish, dia disebut meidung. Meidung artinya keluar dari suku Amish. Kalau mereka memilih jalan ini, otomatis komunikasi dengan suku Amish pun terputus. Suku Amish juga hanya diperbolehkan menikah dengan sesama suku Amish. Jika mereka menikah dengan seseorang yang bukan Amish, mereka juga disebut meidung. Karenanya, suku Amish harus teguh terhadap komitmen mereka.
Cara Hidup Suku Amish Suku Amish sangatlah religius atau taat pada kepercayaannya. Hidup
sederhana merupakan salah satu ajaran kepercayaan mereka. Karenanya,
mereka memegang teguh dan tidak terpengaruh dengan dunia luar. Sekali
mereka melanggarnya, mereka bisa keluar dari komunitasnya.
Suku Amish mencukupi kebutuhannya dari bercocok tanam di ladang, memelihara ternak, ataupun berdagang. Pertanian dan peternakan mereka tidaklah besar, tapi mereka begitu giat sehingga pertanian mereka amat berhasil. Namun, mereka tidak mau berlebihan menghasilkan uang. Yang penting, bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Bahkan, jika di tanah mereka terdapat tambang minyak sekalipun, mereka akan menjualnya tanpa harga mahal.Anak-anak suku Amish juga bersekolah seperti anak-anak lainnya. Biasanya, mereka sekolah di sekolah khusus atau privat. Sayangnya, anak -anak suku Amish hanya bersekolah hingga mereka berusia 13 tahun atau kelas 8. Sesudah itu, mereka tidak mengambil pendidikan tinggi lainnya.
Suku Amish mencukupi kebutuhannya dari bercocok tanam di ladang, memelihara ternak, ataupun berdagang. Pertanian dan peternakan mereka tidaklah besar, tapi mereka begitu giat sehingga pertanian mereka amat berhasil. Namun, mereka tidak mau berlebihan menghasilkan uang. Yang penting, bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Bahkan, jika di tanah mereka terdapat tambang minyak sekalipun, mereka akan menjualnya tanpa harga mahal.Anak-anak suku Amish juga bersekolah seperti anak-anak lainnya. Biasanya, mereka sekolah di sekolah khusus atau privat. Sayangnya, anak -anak suku Amish hanya bersekolah hingga mereka berusia 13 tahun atau kelas 8. Sesudah itu, mereka tidak mengambil pendidikan tinggi lainnya.
Suku Amish tidak punya mobil atau traktor untuk membajak sawah mereka.
Mereka juga bepergian dengan berjalan kaki. Tapi, kalau harus menempuh
jarak jauh atau membawa barang banyak, mereka akan menggunakan kuda.
Kuda itu juga mereka gunakan untuk menarik kereta yang disebut buggy.
Buggy(kereta kuda) inilah yang dipakai suku Amish saat bepergian jauh.
Selain kereta kuda, suku Amish masih menerima dan menggunakan sepeda.
Suku Amish agak menutupi diri dengan masyarakat yang bukan bagian dari
sukunya. Mereka tidak suka difoto ataupun berfoto. Mereka tidak terlalu
senang bila ada turis yang menganggap kehidupan mereka adalah suatu hal
aneh yang harus diabadikan. Bagi suku Amish, kehidupan mereka bukanlah
suatu keanehan. Mereka juga tidak akan pernah memandang rendah orang
lain. Karena, menurut mereka, tidak ada seorang pun yang boleh merasa
lebih baik dari orang lain.
Akan tetapi, terhadap sesama suku, mereka sangat menjaga hubungan kekeluargaan. Dengan para kerabat dan tetangga, suku Amish sangat suka bergotong royong dan saling membantu. Jika ada seseorang yang sakit, tetangganya akan siap menurusi ladang ataupun peternakan mereka. Saat ada keluarga yang membangun rumah atau gudang, suku Amish lain akan sukarela untuk membantu membangunnya.
Akan tetapi, terhadap sesama suku, mereka sangat menjaga hubungan kekeluargaan. Dengan para kerabat dan tetangga, suku Amish sangat suka bergotong royong dan saling membantu. Jika ada seseorang yang sakit, tetangganya akan siap menurusi ladang ataupun peternakan mereka. Saat ada keluarga yang membangun rumah atau gudang, suku Amish lain akan sukarela untuk membantu membangunnya.
Yah demikianlah hasil pencarian saya dan lanjut ke suku badui di indonesia^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar