Sabtu, 31 Mei 2014

Don’t ever judge somebody even the angel can’t judge the evil.




Don’t ever judge somebody even the angel can’t judge the evil.
Hari ini setelah saya ‘jatuh’ lagi... saya teringat akan kata-kata yang keluar dari mulutku mengenai satu keluarga dalam gereja saya. Bisa meluncur dengan mudahnya, perkataanku yang menghakimi mereka dan besoknya saya jatuh dalam dosa.
Ini membuat aku tertampar oleh perkataanku sendiri. Pendosa kok menghakimi sesama pendosa?? Saya tidak kebal dengan dosa, melainkan saya masih jatuh bangun dalam dosa, masih berjuang untuk tidak jatuh lagi dalam kubangan yang sama berulang-ulang. Tetapi baru saja... aku naik ke atas, dengan mudahnya aku menghakimi sesamaku.  
Aku sok suci. Aku sok bersih. Aku lupaa selama hidup di dunia, selama rohku berdiam di tubuh fana ini, maka selama itu juga aku berjuang mengalahkan keinginanku yang sangat rentan dengan jatuh dalam pencobaan.
Iblis terus menerus mencobai manusia untuk melepaskan ‘kuda liar’dalam dirinya. Dan saat itu terlepas, terlambat untuk dikendalikan karena kita telah menjadi budak dari keliaran kita sendiri.
Saya ini mantan pendosa yang selama hidupnya terus berjuang untuk melepaskan diri dari rayuan dosa, melarikan diri sejauh-jauhnya dari jerat dosa. Itu dialami oleh semua orang percaya, kita adalah mantan pendosa yang sama-sama berjuang, jatuh bangun untuk tetap bertahan dalam kebenaran dan hidup berdasarkan kebenaranNya karena kita adalah anak-anak terang, kita telah dipindahkan dari kegelapan menuju terang yang sejati yaitu Yesus Kristus.
Layakkah aku menghakimi sesamaku? Meskipun mungkin aku yang benar?
even the angel can’t judge the evil.
Aku bisa seenaknya menyatakan mereka begini begitu, aku menuduh mereka tidak melakukan firman, sementara besoknya aku juga melakukan hal yang sama?
By Your mercy Oh Lord, forgive me...
Mulai hari ini aku tidak mau menghakimi orang lain karena aku pun bisa jatuh dalam dosa yang sama, karena aku tidaklah kebal dengan dosa, karena aku pun masih berjuang melawan keinginan liarku, kedaginganku...

Don’t ever judge somebody even the angel can’t judge the evil.




Don’t ever judge somebody even the angel can’t judge the evil.
Hari ini setelah saya ‘jatuh’ lagi... saya teringat akan kata-kata yang keluar dari mulutku mengenai satu keluarga dalam gereja saya. Bisa meluncur dengan mudahnya, perkataanku yang menghakimi mereka dan besoknya saya jatuh dalam dosa.
Ini membuat aku tertampar oleh perkataanku sendiri. Pendosa kok menghakimi sesama pendosa?? Saya tidak kebal dengan dosa, melainkan saya masih jatuh bangun dalam dosa, masih berjuang untuk tidak jatuh lagi dalam kubangan yang sama berulang-ulang. Tetapi baru saja... aku naik ke atas, dengan mudahnya aku menghakimi sesamaku.  
Aku sok suci. Aku sok bersih. Aku lupaa selama hidup di dunia, selama rohku berdiam di tubuh fana ini, maka selama itu juga aku berjuang mengalahkan keinginanku yang sangat rentan dengan jatuh dalam pencobaan.
Iblis terus menerus mencobai manusia untuk melepaskan ‘kuda liar’dalam dirinya. Dan saat itu terlepas, terlambat untuk dikendalikan karena kita telah menjadi budak dari keliaran kita sendiri.
Saya ini mantan pendosa yang selama hidupnya terus berjuang untuk melepaskan diri dari rayuan dosa, melarikan diri sejauh-jauhnya dari jerat dosa. Itu dialami oleh semua orang percaya, kita adalah mantan pendosa yang sama-sama berjuang, jatuh bangun untuk tetap bertahan dalam kebenaran dan hidup berdasarkan kebenaranNya karena kita adalah anak-anak terang, kita telah dipindahkan dari kegelapan menuju terang yang sejati yaitu Yesus Kristus.
Layakkah aku menghakimi sesamaku? Meskipun mungkin aku yang benar?
even the angel can’t judge the evil.
Aku bisa seenaknya menyatakan mereka begini begitu, aku menuduh mereka tidak melakukan firman, sementara besoknya aku juga melakukan hal yang sama?
By Your mercy Oh Lord, forgive me...
Mulai hari ini aku tidak mau menghakimi orang lain karena aku pun bisa jatuh dalam dosa yang sama, karena aku tidaklah kebal dengan dosa, karena aku pun masih berjuang melawan keinginan liarku, kedaginganku...

Buku Harian Tuhan



Buku Harian Tuhan
Alkitab selain berbicara kisah-kisah manusia yang dipakai Tuhan Allah tetapi juga berisi curahan hati dan ‘kemanusiaannya’ Allah. Ia mengungkapkan kekesalannya, kekecewaannya, sakit hatinya karena manusia yang begitu dikasihinya berpaling daripada Dia dan mencari tuhan yang lain untuk disembah.
Alkitab adalah diariNya Tuhan, buku harian Tuhan.
Di alkitab kita bisa membaca bagaimana Tuhan menumpahkan perasaanNya yang tersakiti oleh ‘pasangan’ yang dicintainya yaitu umat Israel. Layaknya seorang pria yang begitu mencintai gadisnya, dikasihi dan diberikan segala yang terbaik, dipuja dan dimuliakannya, harta berharga miliknya. Namun, sang gadis melirik pria lain, hatinya kepincut pada pria baru dikenalnya. Ditinggalkan pria pujaan hatinya dan melangkah pergi bersama pria baru yang dikenalinya, yang hanya ingin kepuasaan dan memanfaatkan dirinya.
Yeremia 2:11b Tetapi umatKu menukarkan kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.
Tuhan secara gamblang melukiskan perasaan tersakitinya dan menuliskan di alkitab. Ia mengingat penyelewengan yang dilakukan setiap angkatan demi angkatan. Ia mempertanyakan apakah ada sesuatu yang dilakukannya yang membuat kita meninggalkanNya? Adakah Dia berbuat jahat kepada kita? Adakah Dia menindas atau menjadikan kita robot yang tanpa perasaan dan tanpa kehendak bebas?? Tidak dilakukanNya semua itu kepada kita.
Apa akibatnya??
Yeremia 2:9 Sebab itu Aku (Tuhan) akan berbantah lagi dengan kamu (manusia), demikianlah firman Tuhan, dan dengan anak cucumu Aku akan berbantah.
Apa jadinya kalau Tuhan berbantah dengan manusia??? sunguh mengerikan!!
Ada sebuah ungkapan yang menyatakan Tuhan begitu mengasihi dan mengerti manusia, tentu sangat mengecewakan Tuhan jika manusia tetap tidak mengerti bahwa Tuhan begitu mengasihiNya.

Senin, 26 Mei 2014

GUIDE YOUR HEART




GUIDE YOUR HEART
-JAGALAH HATIMU-
Syalom...
Dalam notes FB kali ini adalah hasil penelaah alkitab dari PA pemuda di gereja lokal saya berada. Ayat alkitab yang membimbing kami yaitu dalam Amsal 4 :23 ‘JAGALAH HATIMU DENGAN SEGALA KEWASPADAAN, KARENA DARI SITULAH TERPANCAR KEHIDUPAN’.

Berapa banyak dari kita yang berpikir soal menjaga hati ini adalah sesuatu yang urgent sifatnya? Ataukah sebagai anak muda kita hanya bermasalah dengan hati ketika ‘broked with his or her lover’?
Yah saya pribadi juga sebelumnya berpikir yah menjaga hati dari sakit hati ( yah itu benar tapi itu hanya superfisial saja alias hanya di kulit atau permukaan). 

HATI ADALAH SUMBER KEHIDUPAN ( itulah esensi, itulah kebenaran seutuhnya yang harus kita benar-benar pikirkan setiap saat, sumber kebenaran ialah Firman Tuhan, Tuhan yang mengadakan dan menciptakan kehidupan itu sendiri).

Seandainya saya lebih cepat mengetahui kebenaran ini, saya tentunya akan lebih berhati-hati dengan ‘hati’...
Dan saya pun memikirkannya, apakah setiap saat yang diserang adalah hati kita?? Hati mempengaruhi pikiran. Pikiran baik karena hati kita baik. Sebaliknya pikiran jahat karena hati kita jahat. Bagaimana dengan tidak mau mengampuni? Bagaimana dengan kepahitan terhadap orangtua, mantan pacar, teman-teman yang pernah melukai hati kita? Apakah salah, ketika pikiran kita negatif terhadap orang lain karena orang lain itu sudah terlebih dulu melukai hati kita?

Begitu pelik berbicara tentang hati ini, lebih kompleks dari penyakit diabetes ( fyi, 1diabetes dalam dunia medis diyakini sebagai ‘akar’ segala macam penyakit mulai dari gangguan ginjal, jantung, liver semua gangguan itu disadari adalah peranan penting dari diabetes). Sekedar intermezo saja teman2... tapi itu fakta.

Saya ingin mengutip renungan seorang penulis dari http: //indonesiaindonesia.com 2 Hati yang benar mendorong kita memikirkan hal-hal yang benar dan dorongan ini perlu diusahakan oleh kita sendiri melalui usaha nyata. Pikiran bekerja seperti komputer, di mana apa saja yang tersimpan di memori akan tetap ada sebelum digantikan data atau masukan informasi yang baru.

Oleh karena itu, membaca dan merenungkan firman Tuhan, membaca buku-buku rohani, memuji dan menyembah Tuhan, bersekutu dengan saudara seiman untuk membicarakan tentang kebenaran firman Tuhan perlu kita lakukan dengan usaha dan tindakan nyata secara berkelanjutan.

Mengapa? Supaya pikiran anda diperbaharui... dan pikiran lama anda digantikan dengan yang baru. Penulis percaya apabila kita telah memiliki hati yang benar di hadapan Allah dan pikiran kita telah diperbaharui sedemikian rupa sehingga pikiran-pikiran lama telah digantikan oleh pikiran Kristus maka hidup kita akan diubahkan hari demi hari.

DENGAN HATI DAN PIKIRAN SEPERTI KRISTUS, HIDUP KITA AKAN SEPERTI KRISTUS...
Oleh karena itu, prioritaskanlah dalam hidup untuk memperhatikan hati dan pikiran anda!

Apa saja hal-hal baru yang kami pelajari dari PA yang dibimbing oleh Pdt. Frangky Kalalo
1.       Kalau berbicara tentang hati, jelas ini berbicara tentang sesuatu yang lebih dalam dari sekedar penglihatan mata atau pikiran. Dimana hati itu? Bukan organ hati yang dimaksud. Apa hati itu di pikiran? Tidak juga. Semua informasi yang datang diproses di otak dulu dari situ baru ada keputusan. Hati itu adalah tempat dimana semua yang masuk melalui otak itu diproses, dikelola sedemikian rupa dan keputusan itu semua ada di hati dan ternyata Raja Salomo katakan dalam  amsal 4:23 ‘JAGALAH HATIMU DENGAN SEGALA KEWASPADAAN, KARENA DARI SITULAH TERPANCAR KEHIDUPAN’. Mengapa hati harus dijaga? Karena dari hati terpancar kehidupan.
2.       Beberapa tokoh alkitab yang hebat-hebat yang disebut saja antara lain dari perjanjian lama : Abraham ( Bapa segala orang beriman), Musa ( Pemimpin besar bangsa Israel), Raja Daud ( dikenal sebagai seorang yang berkenan di hati Tuhan dan Raja paling hebat dari sejarah Israel), Raja Salomo ( Orang yang paling berhikmat di dunia), Yusuf ( dipakai Tuhan menjadi orang ke-2 paling berkuasa di Mesir) . Perjanjian baru: Simon Petrus ( pemimpin gereja mula-mula, dikenal sebagai pemimpin dari murid-murid pertama Yesus Kristus) Paulus ( seorang pengabar injil kelas ‘dunia’ dengan wilayah pelayanan terbesar).
-           Abraham yang dikenal sebagai Bapa segala orang beriman, pernah melakukan kesahalan fatal dengan tidak mengakui istrinya sendiri karena ia takut kecantikan istrinya itu akan membawa malapetaka bagi dia ( *kejadian 12:10-20 Abram di Mesir, kejadian 20 Abraham dan Abimelekh).
-          Musa adalah seorang yang lemah lembut dan bicaranya kalem sekali, tapi satu waktu dia pernah emosi dan marah, sehingga dia memukul 2 kali di atas gunung batu di horeb ( *keluaran 17 : 1-7 Di masa dan di meriba).
-          Raja paling hebat di Israel yaitu Daud, pernah tergoda dengan batsyeba ( istri dari ‘anak buahnya’) dan jatuh dalam dosa perzinahan.
-          Petrus yang gagah berani mengikut Yesus, tapi kemudian ia takut kemudian menyangkal Yesus.
3.       Semua tindakan dari orang – orang hebat ini dan orang-orang besar dalam alkitab ini, itu rata-rata kalau kita pelajari, kesalahan kelemahan yang terjadi karena masalah takut, khawatir, ragu-ragu, bimbang, marah, emosi semua itu berasal dari hati.

Otak itu fungsinya menurut teori  ada otak kanan dan otak kiri namun teori itu mulai dikritisi saat ini bahwa tidak demikian bahwa otak . Semua orang punya otak yang sama. Kapasitas dan fungsi otak sama antara satu orang dengan orang yang lain. Namun hanya satu yang membedakan yaitu HATI. Hati ini dipengaruhi oleh kebiasaan, budaya, pendidikan termasuk yang terutama adalah iman. Sampai dimana iman seseorang sampai disitu kualitasnya. Kualitas yang kita sebut karakter atau integritas.

Billy graham said : ‘ if you lose your health, but you can get it again’
‘you can lose your money, you can get it again’
‘But if you lose your integrity, you lose everything’
Anda boleh kehilangan kesehatan, boleh anda cari lagi dapat lagi, demikian dengan halnya uang boleh dicari lagi. Tapi kalau hilang integritas maka hilanglah semuanya. Integritas itu ada dimana? Integritas itu bermain di area yang namanya hati.

jadi Simon petrus menyangkal Yesus karena hati. Apakah simon petrus percaya pada Yesus? yakin pada Yesus? Tentu saja Petrus percaya dan yakin. Simon Petrus yang setiap hari berbicara dan mengikut Yesus kurang lebih selama 3 tahun itu memiliki kepercayaan yang tinggi pada Yesus, karena kalau tidak demikian mungkin saja ia sudah meninggalkan Yesus dan kembali pada pekerjaannya dulu sebagai nelayan dengan penghasilan yang cukup.
Yang jadi persoalannya, adalah antara kepercayaan dan hati dari Petrus terhadap Yesus tidak seimbang. Keyakinan di atas tapi hatinya ada di bawah.
Tuhan Yesus pernah bilang pada Petrus : Iblis sementara menuntut dan menampi engkau karena iblis berusaha menghancurkan engkau tapi jangan takut karena Aku sudah mendoakan kamu.
Juru syafaat kita adalah Yesus Kristus. kita berdoa kepada Allah Bapa di Sorga melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah juru doa kita orang percaya. Sampai hari ini Ia berdoa untuk kita semua supaya kita dapat menjaga karakter masing-masing.

4.       Tempat dimana firman Tuhan itu hidup, pertama dia ada di dalam pikiran, diterima dulu melalui indra kita (pendengaran) tapi kemudian dikelola oleh hati kita.
Kalau orang sama dengan simon petrus, pertama dia masih  lebih bermain dominan di pikiran, pada waktu pencurahan Roh Kudus, pada waktu mereka memberitakan injil dia lebih banyak bermain di hati. semangat, sukacita, keyakinan makanya dalam ibrani pasal 11 dikatakan IMAN ADALAH DASAR DARI SEGALA SESUATU YANG KITA HARAPKAN DAN BUKTI DARI SEGALA SESUATU YANG TIDAK KITA LIHAT.
Pengharapan itu ada di hati bukan di pikiran. Domainnya hati itu berhubungan dengan iman kita, keyakinan kita.
Kalau otak kita 1 x 1, dia bermain di ranah logika. Hitung - hitungan matematika ada di pikiran, hitung-hitungan iman ada di hati.
Kembali ke pertanyaan awal, Mengapa kita harus menjaga hati? karena dari situlah terpancar kehidupan, kehidupan seperti apa? kehidupan yang seperti Tuhan Yesus kehendaki yaitu kehidupan yang berkemenangan.

Ijinkan saya menanyakan sesuatu kepada teman2, yang pernah ada dalam pikiran lama saya. apakah indikator kehidupan berkemenangan itu ditandai dengan punya banyak uang, banyak teman, pintar, terkenal, disukai semua orang, pekerjaan mapan dengan gaji menggiurkan, orangtua hebat dan memiliki penghasilan besar, terpandang, rumah mewah, punya mobil???

Kata orang2 di zaman ini hidup sukses adalah demikian. Kata orang di zaman ini, para pemenang adalah yang berhasil menguasai dunia dan meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.
Tapi kata Alkitab : “ orang yang paling hebat, pemimpin yang paling besar adalah yang menjadi hamba atau pelayan dari semuanya’

Masih ingatkah kalian, Yesus pernah berkata kepada seorang pemuda yang sangat kaya: ‘pergi dan jual semua hartamu kemudian ikutlah Aku maka kamu akan beroleh hidup yang kekal’. Tetapi kemudian kita tahu, bahwa anak muda itu sangat sedih dan pergi karena ia menyayangkan harta di dunia. Lebih baik seekor unta melewati lobang jarum daripada orang kaya masuk kerajaan sorga, kata Yesus.

Point yang ingin saya tekankan disini bukan untuk menghakimi orang kaya sukar masuk Surga. Tapi untuk mengkritisi bahwa hidup berkemenangan bukanlah suatu kehidupan yang berlimpah dengan materi dunia dan kemudahan-kemudahannya, akses yang diperoleh sehingga seolah-olah hidup berkemenangan itu adalah seperti berkendara di jalan tol yang tidak ada hambatan dan penghalang. Semua lancar, aman, mudah dan menyenangkan.

Tidakkah kita bisa melihat sedikit cuplikan hidup lewat media dari  orang-orang kaya, terkenal, artist dengan penghasilan selangit, most of them, banyak dari mereka tidak hidup berkemenangan pada akhirnya dan tidak memiliki hidup yang bahagia pada akhir hidupnya.
Banyak di antara mereka bunuh diri, mati sia-sia, keluarga hancur berantakan, single parent, terjerat hutang, kecanduan narkoba, pelarian di prostitusi, berakhir di penjara dan mati binasa di akhir hidupnya.
Semoga kita lebih bisa menyadari lagi esensi dari hidup yang berkemenangan di dalam Kristus Yesus!!

5.       Menaati peraturan persoalannya adala melakukan itu karn terpaksa atau ketaatan semua trgantung di hati. jadi disiplin dan taat aturan, bukan karena adanya hukum tapi karena kasih. Tuhan mengatur trg lewat disiplin rohani tindakan2 apa semua kita lakukan buahnya ada di galatia 5:20, 1 korintus 13 tentang kasih. Tuhan sementara traioning utk hidup dalam kerjaan Allah.






Bitung, 14 September 2013
Jane menulis...