Senin, 26 Mei 2014

Abraham n Family



Keluarga Abraham

Alkitab memulai sejarah penebusan umat manusia dari satu keluarga yang dipilih oleh Allah sendiri. Keluarga Abraham terkesan istimewa.
·         Apakah ini adalah keluarga yang sempurna?
·         Apa di dalam keluarga ini tidak ada konflik?
·         Apa kepala keluargan adalah sosok yang sempurna?
·         Apa kelemahan abraham?
·         Apa kelemahan sara?
·         Konflik batin apa yang dialami sara?
·         Konflik batin apa yang dialami abraham?
Itu mungkin beberapa pertanyaan yang muncul ketika membaca kisah abraham dan keluarganya. Salah satu konflik batin yang dialami abraham adalah Janji Allah berlawanan dengan kenyataan hidup yang dialaminya. Allah menjanjikan abraham menjadi bangsa yang besar, namun sampai detik Allah berjanji pun abraham tidak memiliki anak, sebagai pewaris keturunannya.
Tampaknya kenyataan hidup itu menutupi dan mengaburkan janji Allah yah? Namun pada akhir cerita kita mengetahui abraham memang menjadi bangsa yang besar.
Itu karena abraham percaya, meskipun tidak ada jaminan, tidak ada bukti. Namun abraham beriman kepada Tuhan.
Konflik yang dialami sara, istrinya yaitu sama, menunggu janji Allah digenapi. Di tengah pergunjingan orang-orang disekitarnya, tudingan-tudingan miring dan gosip dari para teman-temannya.
Apa yang dilakukan sara?? Ia menyerah pada situasi konflik dan menurunkan standar kepercayaan kepada Janji Allah. Ia mengikuti saran manusia ketimbang menanti janji Allah digenapi.
Ketidakpercayaan Sara membawa malapetaka sampai detik ini, perang antar 2 keturunan Abraham antara anak yang dijanji dengan anak dari Hagar.
Keluarga yang terpilih ini bukanlah keluarga yang sempurna, bukanlah pasangan suami istri yang sempurna. Tetapi Tuhan boleh memakai keluarga ini untuk menunjukkan kuasaNya yang besar, dan Tuhan memakai setiap kelemahan itu untuk membuktikan bahwa Tuhan menerima siapa saja, Tuhan memakai siapa saja untuk menyatakan kuasaNya. Dan bukanlah karena usaha dan perbuatan tangan manusia yang menentukan melainkan pekerjaan Allah sendirilah yang digenapi di tengah-tengah kelemahan manusia.
Percayalah kepada Allah, janjiNya pasti Ya dan Amin. Sekali Ia berjanji pasti digenapi, asal kita jangan seperti sara yang tidak percaya karena terlalu lama menunggu dan menurunkan standar imannya kepada Allah. Tetaplah percaya dan bertanggung jawablah menjalani hidup yang Tuhan beri hingga hari ini.
Tuhan memberkati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar