A little things called L.O.V.E
- First love –
Tahun 2013 ini ada sebuah film tentang kisah cinta yang
menempati posisi istimewa sehingga saya ingin menuangkan kesan dan hatiku
terinspirasi setelah menonton film thailand ini, saya surprise ternyata produksi
film thailand bisa menghasilkan komedi romantis seperti ini padahal setahu saya
mereka hanya terkenal dengan film-film yang tidak saya sukai. Dan memang saya
akui pula komedi romantis ini hanya mengajarkan hal-hal yang tidak masuk akal
dan diluar dari iman saya kepada Kristus. Saya rasa ini seharusnya menjadi film
dunia yang terakhir aku tonton karena film-film ini tidak menguatkan imanku dan
berpusat pada seorang pria saja, jadi saya tidak boleh menyebarkan sesuatu yang
tidak memuliakan Kristus.
Hanya saja tiba-tiba saya
pun memutuskan untuk menulis sesuatu dari karangan manusia ini. Setiap
perempuan punya seseorang sebagai cinta pandangan pertamanya, namun tidak semua
orang mendapat kesempatan untuk bisa seterusnya bersama dengan first love-nya.
Seiring waktu, kita akan mencintai seseorang yang ‘always with’ tapi saya tahu
kebosanan itu ada, berbuat salah dan menyakiti orang yang kita cintai itu bisa
terjadi kapanpun. Saya merasa sebagai manusia yang punya kelemahan, saya tidak
cukup bisa menjaga ‘cinta’ itu selalu utuh. Saya kadang merasa bosan, sering
sensitif dan mudah marah. Jadi kapan pun itu, selalu ada celah buat saya untuk
menyakiti pria yang saya cintai. Saya jujur akan hal itu, secinta apapun,
setampan apapun, sekagum bagaimanapun pada pria itu. i’m not an angel, akan ada
waktu dimana saya bisa sangat menyakiti atau melukai dia.
Part one...
Bulan ke-3 di tahun 2013
ini, jika ditanyakan apakah aku sudah siap dipertemukan dengan pria itu?? I
really want... but im not ready. Saya sangat merindukannya, tapi ada
kekhawatiran besar saya hanya akan menyusahkan dia karena banyak hal : sifat
egois, tidak penyabar, kasar, tidak bisa mengontrol emosi, pikiran negatif,
sifat kekanak-kanakkan. Saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk pria yang
akan mengasihi saya di sepanjang hidup. Saya sadari, sampai kapanpun itu tidak
akan berhasil hanya dengan usahaku sendiri karena itu memang takkan pernah
sempurna. It can be perfect only by the grace of the Lord, the creator of true
love. Tuhan sang pencipta cinta sejati hanya Dia sendiri yang dapat
menyempurnakan cinta. Cinta tidak akan pernah utuh tanpa Tuhan. Tiada Tuhan,
tiada cinta. God is Love.
Ketika saya tahu kebenaran
ini bahwa Tuhan sendirilah cinta itu. Saya sangat beruntung mengetahui
kebenaran ini dan saya menemukan jalan pada cinta sejati itu. God is the way to
go to the true love. Cintailah Tuhan setulus dan seutuh hatimu terlebih dahulu
maka kamu akan menemukan jalan menuju cinta sempurna yang kamu dambakan. Ya
benar, bukan dengan usahaku sendiri mencapai kesempurnaan dalam mencintai
tetapi semua oleh karena kasih karunia. Saya dikasihi sang cinta sejati, saya
memiliki cinta sejati so, im loved and beloved by God, the true love, the
perfect love. So, i could loved a man by God’s love. Saya bisa mencintai dengan
cara yang sempurna karena saya memiliki cinta yang sempurna dan saya dikasihi
oleh sang pencipta cinta sempurna itu sendiri.
-PLEASE FORGIVE ME and I
FORGIVE YOU- jangan pernah lupakan kata-kata ‘magic’ yang mungkin ini disebut
dengan mantra cinta. Tetapi ini adalah bagian dari firman Tuhan’ jika ada
sesuatu di hatimu yang tidak menyenangkan yang kamu lakukan pada salah seorang
temanmu, pergilah dahulu minta maaf padanya baru sesudah itu datang kepadaKu’
dan ‘jika kamu tidak mengampuni dosa saudaramu, maka Bapamu tidak akan
mengampunimu juga’.
Part two...
Pernahkah kamu bertanya
pada dirimu sendiri dalam kemalangan keadaanmu, apakah mungkin pengeran baik
hati nan tampan hanya teruntuk perempuan yang cantik bak putri (tak peduli
kelakuannya walau seperti penyihir)?? Saya dan teman baikku juga akhirnya
sperti disadarkan dengan kenyataan yang kami pernah jalani, tetapi mungkin
keadaan saat ini sudah jauh bergeser dari apa yang kami alami dulu. Wanita yg
paling cantik sekalipun saat ini dapat ‘dibeli’ oleh pria tua yang berduit. Dan
sebuah fakta juga, angka perceraian paling tinggi dialami oleh para pasangan
‘pangeran dan putri’ ini. Ketampanan dan kecantikan fisik bukanlah jaminan
pernikahan yang sempurna dan bahagia. Mungkin dulu saya bisa berpikir kenapa
hanya perempuan cantik yang punya nasib beruntung mendapat pria baik hati nan
rupawan. Ternyata itu hanyalah sebuah episode ‘cinta yang tak bertahan’, banyak
pasangan yang nyaris sempurna ini mengakhiri cinta dengan kebencian dan
kepahitan. Semua telah berakhir di meja sidang.
No guarantee, kecantikan
adalah bohong kemolekan adalah sia-sia. Kita tidak dapat mempertahankan cinta
hanya dengan hal-hal lahiriah saja. Percayalah daftar perceraian sudah
membuktikan hal-hal lahirian kadang tidak dapat bertahan dalam 30 hari umur
pernikahan. Si tampan bertemu si cantik, mereka menikah, hari berganti hari, si
tampan kecewa karena si cantik malas, si cantik marah karena si tampan sering
tidak membawa cukup uang utk keperluan kecantikannya, dan banyaaaaakk lagi
hal-hal ‘aneh’ tetapi normal dalam kehidupan rumah tangga, yang akan menerkammu
bila kau tak siap. Ujung-ujungnya tampan dan cantik memutuskan berpisah dan
mencari ‘kekasih baru’ si tampan dan si cantik lainnya. Namun dengan sikap dan
karakter yang tak pernah berubah maka siklus hidup kembali berputar pada
putaran dan kisah yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar