Maaf
sebelumnya saya menolak memimpin ibadah pemuda, saya tidak suka cara yang tidak
bertanggungjawab. Ceritanya salah satu teman pemuda kami ini yang harusnya
giliran dia tapi dia tidak menyiapkan diri dan meminta tolong salah seorang
temanku. Nah singkat cerita mereka saling tolak tanggung jawab. Saya sadar sih
harus ada yang menolong. Saya mulanya menolak kan tapi saya sadar Tuhan mau
memakai saya untuk menyampaikan dan berbicara tentang isi hatiNya. Saya langsung
sadar motivasi dan sikap saya gak benar di mata Tuhan, sekalipun alasan saya
mungkin benar ( benar menurut saya :p hehe ). Jangan membatasi kesempatan yang
Tuhan berikan jane. saya tidak dapat mengubah teman saya dalam hal ini, saya juga sudah gak mungkin
lagi marah kan hehe. Jadi intinya saya gak bisa buat apa-apa. Yang bisa saya
buat cuman 1 yaitu T.A.A.T
Tuhan
memang mau pakai aku untuk share kesaksiannya ci lia yang saya sering baca di
bloggnya mikeloveslia.blogspot.com unik memang yah tapi bersyukur sekali dengan
canggihnya teknologi saat ini menulis di blogg bisa jadi ajang kesaksian online
buat saudara dan saudari kita di manapun berada. Kesaksian hidup seseorang
kadang bisa berbicara lebih banyak buat kita semakin mengenal dan mengasihi
Tuhan. kebaikan Tuhan mereka bagikan buat kita, agar semakin berharap juga pada
janji Tuhan. karena kita sama-sama anak Tuhan, ahli waris kerajaan sorga.
Mazmur
23 : 17 sesungguhnya aku akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang
hidup. jadinya saya share ke mereka bagaimana kisah hidup seorang istri
misionaris pergi ke ladang misi, layani orang-orang di negara asing tanpa sanak
saudara itu sama sekali gak mudah apalagi dgn 3 anak tanpa pembantu RT. Memberi
diri dipakai Tuhan untuk suku-suku asing dengan pergumulan selangit itu nyata
lho, ci lia dan bro mike contohnya. Dan Tuhan menaruh anak-anakNya ‘berperang’
disana untuk memenangkan jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Yesus Kristus.
Berat yah? Gak nyaman yah? Yes. Itu jawabannya kalo mau nyaman atur diri
sendiri saja dan gak usah ikut Yesus skalian ( Tapi saya gak bilang ini ke mereka,
karena baru terpikir saat nulis ini ).
Saya bilang saja kepada mereka
: teman2 kita semua tentu punya beban pergumulan yang beda-beda tapi belajar dari
kisah istri misionaris tadi. Kita juga mendapat hak yang sama yaitu melihat
kebaikan Tuhan. Itu pasti asal kita percaya dan menaruh harapan hanya kepada
Tuhan. memang kadang kita jatuh dalam rasa takut, lemah, hilang harapan.
Ada raksasa besar namanya ‘pity self’ yang sering mengintimidasi kita
menghakimi kita bahwa kita tidak akan mampu, kita akan gagal, kita akan
menderita, kita gak akan bisa lolos, dan banyak lagi ketakutan/kekhawatiran
lainnya. Semua itu adalah peluru-peluru si jahat untuk menyerang pertahanan
kita pada Tuhan. Namun jangan kita lupa kita punya persediaan ‘senjata-senjata’
yang jauh lebih hebat dan lebih canggih dari punya iblis. Senjata kita itu
namanya FIRMAN TUHAN. nah khusus buat teman yang kami kunjungi yg mempersiapkan
diri utk mengikuti UN, saya bilang putri juga jangan takut walau 20 paket soal
menanti, percaya firman ini bahwa kamu akan melihat kebaikan Tuhan itu pasti
asal kamu percaya pada Tuhan Yesus.
Saya bersyukur banget
mengakhiri share renungan itu saya bersukacita karena mau taat, teman-teman
saya juga diberkati lewat firman. Mereka dikuatkan. Itu cara Tuhan bekerja, asal
kita mau taat. Saya senang sekali J so this time i’ll keep writing
for my blogg to share my journey with God. I thank you for ci cella, she was
encouraged me for made blogg and wrote.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar