Selasa, 16 April 2013

A little things called L.O.V.E



A little things called L.O.V.E
-     First love – 
            Tahun 2013 ini ada sebuah film tentang kisah cinta yang menempati posisi istimewa sehingga saya ingin menuangkan kesan dan hatiku terinspirasi setelah menonton film thailand ini, saya surprise ternyata produksi film thailand bisa menghasilkan komedi romantis seperti ini padahal setahu saya mereka hanya terkenal dengan film-film yang tidak saya sukai. Dan memang saya akui pula komedi romantis ini hanya mengajarkan hal-hal yang tidak masuk akal dan diluar dari iman saya kepada Kristus. Saya rasa ini seharusnya menjadi film dunia yang terakhir aku tonton karena film-film ini tidak menguatkan imanku dan berpusat pada seorang pria saja, jadi saya tidak boleh menyebarkan sesuatu yang tidak memuliakan Kristus.
Hanya saja tiba-tiba saya pun memutuskan untuk menulis sesuatu dari karangan manusia ini. Setiap perempuan punya seseorang sebagai cinta pandangan pertamanya, namun tidak semua orang mendapat kesempatan untuk bisa seterusnya bersama dengan first love-nya. Seiring waktu, kita akan mencintai seseorang yang ‘always with’ tapi saya tahu kebosanan itu ada, berbuat salah dan menyakiti orang yang kita cintai itu bisa terjadi kapanpun. Saya merasa sebagai manusia yang punya kelemahan, saya tidak cukup bisa menjaga ‘cinta’ itu selalu utuh. Saya kadang merasa bosan, sering sensitif dan mudah marah. Jadi kapan pun itu, selalu ada celah buat saya untuk menyakiti pria yang saya cintai. Saya jujur akan hal itu, secinta apapun, setampan apapun, sekagum bagaimanapun pada pria itu. i’m not an angel, akan ada waktu dimana saya bisa sangat menyakiti atau melukai dia.
Part one...
Bulan ke-3 di tahun 2013 ini, jika ditanyakan apakah aku sudah siap dipertemukan dengan pria itu?? I really want... but im not ready. Saya sangat merindukannya, tapi ada kekhawatiran besar saya hanya akan menyusahkan dia karena banyak hal : sifat egois, tidak penyabar, kasar, tidak bisa mengontrol emosi, pikiran negatif, sifat kekanak-kanakkan. Saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk pria yang akan mengasihi saya di sepanjang hidup. Saya sadari, sampai kapanpun itu tidak akan berhasil hanya dengan usahaku sendiri karena itu memang takkan pernah sempurna. It can be perfect only by the grace of the Lord, the creator of true love. Tuhan sang pencipta cinta sejati hanya Dia sendiri yang dapat menyempurnakan cinta. Cinta tidak akan pernah utuh tanpa Tuhan. Tiada Tuhan, tiada cinta. God is Love.
Ketika saya tahu kebenaran ini bahwa Tuhan sendirilah cinta itu. Saya sangat beruntung mengetahui kebenaran ini dan saya menemukan jalan pada cinta sejati itu. God is the way to go to the true love. Cintailah Tuhan setulus dan seutuh hatimu terlebih dahulu maka kamu akan menemukan jalan menuju cinta sempurna yang kamu dambakan. Ya benar, bukan dengan usahaku sendiri mencapai kesempurnaan dalam mencintai tetapi semua oleh karena kasih karunia. Saya dikasihi sang cinta sejati, saya memiliki cinta sejati so, im loved and beloved by God, the true love, the perfect love. So, i could loved a man by God’s love. Saya bisa mencintai dengan cara yang sempurna karena saya memiliki cinta yang sempurna dan saya dikasihi oleh sang pencipta cinta sempurna itu sendiri.
-PLEASE FORGIVE ME and I FORGIVE YOU- jangan pernah lupakan kata-kata ‘magic’ yang mungkin ini disebut dengan mantra cinta. Tetapi ini adalah bagian dari firman Tuhan’ jika ada sesuatu di hatimu yang tidak menyenangkan yang kamu lakukan pada salah seorang temanmu, pergilah dahulu minta maaf padanya baru sesudah itu datang kepadaKu’ dan ‘jika kamu tidak mengampuni dosa saudaramu, maka Bapamu tidak akan mengampunimu juga’.
Part two...
Pernahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri dalam kemalangan keadaanmu, apakah mungkin pengeran baik hati nan tampan hanya teruntuk perempuan yang cantik bak putri (tak peduli kelakuannya walau seperti penyihir)?? Saya dan teman baikku juga akhirnya sperti disadarkan dengan kenyataan yang kami pernah jalani, tetapi mungkin keadaan saat ini sudah jauh bergeser dari apa yang kami alami dulu. Wanita yg paling cantik sekalipun saat ini dapat ‘dibeli’ oleh pria tua yang berduit. Dan sebuah fakta juga, angka perceraian paling tinggi dialami oleh para pasangan ‘pangeran dan putri’ ini. Ketampanan dan kecantikan fisik bukanlah jaminan pernikahan yang sempurna dan bahagia. Mungkin dulu saya bisa berpikir kenapa hanya perempuan cantik yang punya nasib beruntung mendapat pria baik hati nan rupawan. Ternyata itu hanyalah sebuah episode ‘cinta yang tak bertahan’, banyak pasangan yang nyaris sempurna ini mengakhiri cinta dengan kebencian dan kepahitan. Semua telah berakhir di meja sidang.
No guarantee, kecantikan adalah bohong kemolekan adalah sia-sia. Kita tidak dapat mempertahankan cinta hanya dengan hal-hal lahiriah saja. Percayalah daftar perceraian sudah membuktikan hal-hal lahirian kadang tidak dapat bertahan dalam 30 hari umur pernikahan. Si tampan bertemu si cantik, mereka menikah, hari berganti hari, si tampan kecewa karena si cantik malas, si cantik marah karena si tampan sering tidak membawa cukup uang utk keperluan kecantikannya, dan banyaaaaakk lagi hal-hal ‘aneh’ tetapi normal dalam kehidupan rumah tangga, yang akan menerkammu bila kau tak siap. Ujung-ujungnya tampan dan cantik memutuskan berpisah dan mencari ‘kekasih baru’ si tampan dan si cantik lainnya. Namun dengan sikap dan karakter yang tak pernah berubah maka siklus hidup kembali berputar pada putaran dan kisah yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar